- Motorik Kasar : Siswa yang gemar bermain sepak bola, atau olahraga lainnya menandakan Motorik Kasarnya berfungsi dengan baik.
- Motorik Halus : Siswa yang gemar menulis, menjahit, dan menggambar menandakan motorik halusnya berfungsi dengan baik.
Perkembangan Motorik Kasar dan Perkembangan Motorik Halus
Perkembangan
Motorik Kasar dan Perkembangan Motorik Halus
- Perkembangan Motorik Kasar.
Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan
tubuh, seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan
menangkap,serta menjaga keseimbangan. Kegiatan ini diperlukan dalam meningkatkan
keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak usia 4 tahun, anak
sangat menyenangi kegiatan fisik yang mengandung bahaya, seperti melompat dari
tempat tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah. Pada usia 5
atau 6 tahun keinginan untuk melakukan kegiatan berbahaya bertambah. Anak pada
masa ini menyenangi kegiatan lomba, seperti balapan sepeda, balapan lari atau
kegiatan lainnya yang mengandung bahaya.
- Perkembangan Gerakan Motorik Halus.
Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak
ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan
kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan.
Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang
bahkan hampir sempurna. Walaupun demikian anak usia ini masih mengalami
kesulitan dalam menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan. Hal ini disebabkan
oleh keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga
kadang-kadang meruntuhkan bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6 tahun
koordinasi gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah
mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkoordinasikan
gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan,antara lain dapat
dilihat pada waktu anak menulis atau menggambar.
- Perkembangan Otak dan Susunan Syaraf Pusat.
Perkembangan otak manusia yang sangat pesat terjadi pada
masa prenatal dan beberapa bulan setelah kelahiran pada masa sebelum kelahiran
diperkirakan 250.000 sel-sel otak terbentuk setiap menit melalui proses
pembelahan sel yang disebut mitosis. Setelah lahir sebagian besar sel-sel otak
yang berjumlah 100 milyar terbentuk secara matang perkembangan yang dimulai
dari atas yaitu kepala dan berlanjut secara teratur ke bagian bawah tubuh. Pada
usia 4-5 tahun kepala anak hanyaberukuran seperlima dari ukuran tubuhnya dan
pada usia 6 tahun kepada anak memiliki ukuran sepertujuh dari ukuran kepalanya.
Pada usia 6 tahun anak telah memiliki proporsi tubuh yang akan mewarnai proporsi
tubuhnya di masa dewasa. Secara normal bertambah tinggi badan selama masa
kanak-kanak hanya sebanyak 2,5 inchi setahun dan berat badan secara normal
hanya bertambah 2,5-3,5 kilogram setahun.
- Prinsip-prinsip Perkembangan Fisiologis Anak Usia Taman
Kanak-kanak.
Prinsip utama perkembangan fisiologis anak usia dini
adalah koordinasi gerakan motorik, baik motorik kasar maupun halus. Pada awal
perkembangannya, gerakan motorik anak tidak terkoordinasi dengan baik. Seiring
dengan kematangan dan pengalaman anak kemampuan motorik tersebut berkembang
dari tidak terkoordinasi dengan baik menjadi terkoordinasi secara baik. Prinsip
utama perkembangan motorik adalah kematangan, urutan, motivasi, pengalaman dan
latihan atau praktek.
- Kematangan syaraf.
Pada waktu anak dilahirkan hanya memiliki otak seberat
2,5% dari berat otak orang dewasaSyaraf-syaraf yang ada di pusat susunan syaraf
belum berkembang dan berfungsi sesuai perkembangannya. Sejalan dengan
perkembangan fisik dan usia anak, syaraf-syaraf yang berfungsi mengontrol
gerakan motorik mengalami prosesneurogical maturation.Pada anak usia 5 tahun
syaraf-syaraf yang berfungsi mengontrol gerakan motorik sudah mencapai
kematangannya dan menstimuasi berbagai kegiata motorik yang dilakukan anak
secara luas. Otot besar yang mengontrol gerakan motorik kasar seperti
berjalan,berlari, melompat dan berlutut, berkembang lebih cepat apabila
dibandingkan dengan otot halus yang mengontrol kegiatan motorik halus,
diantaranya menggunakan jari-jari tangan untuk menyusun puzzle, memegang
gunting atau memegang pensil. Pada waktu bersamaan persepsi visual motorik anak
ikut berkembang dengan pesat, seperti mengisi gelas dengan air, menggambar,
mewarnai dengan tidak keluar garis. Di usia 5 tahun anak telah memiliki
kemampuan motorik yang bersifat komplek yaitu kemampuan untuk mengkombinasikan
gerakan motorik dengan seimbang, seperti berlari sambil melompat dan
mengendarai sepeda.
Ketika anak mampu melakkan suatu gerakan motorik, maka
akan termotivasi untuk bergerak kepada motorik yang lebih luas lagi. Aktivitas
fisiologis meningkat dengan tajam. Anak seakan-akan tidak mau berhenti
melakukan aktivitas fisik, baik yang melibatkan motorik kasar maupun motorik
halus. Pada saat mencapai kematangan untuk terlibat secara aktif dalam aktivitas
fisik yang ditandai dengan kesiapan dan motivasi yang tinggi dan seiring dengan
hal tersebut, orang tua dan guru perlu memberikan berbagai kesempatan dan
pengalaman yang dapat meningkatkan keterampilan motorik anak secara optimal.
Peluang-peluang ini tidak saja berbentuk membiarkan anak melakukan kegiatan
fisik akan tetapi peru
di dukung dengan berbagai fasilitas yang berguna bagi pengembangan keterampilan
motorik kasar dan motorik halus.
Indicator penilaian gerak
Struktur Dasar gerakan
Struktur dasar
gerakan adal;ah fase-fase gerak yang selalu ada dalam setiap pelaksanaan
geran.Dalam struktur gerak ada fase awal, fase utama dan fase akhur. Fase awal
disebut juga fase persiapan, yaitu persiapan terhadap segala persyaratan yang
dibutuhkan untuk pemecahan tugas gerakan utama. Fase utama adalah pencapaian
tujuan gerakan. Pada dasarnya fase utama merupan realisasi dari semua fase awal
atau fase persiapan. Fase akhir adalah fase dimana dilakukan pengembalian
seluruh keseimbangan tubuh setelah pelaksanaan gerakan dalam fase utama.
Irama Gerakan
Irama gerakan
adalah ciri-ciri yang menggambarkan ketepatan antara pelaksanaan bagian-bagian
gerak dengan dimensi ruang dan waktu yang diperlukan pada setiap gerakan.
Hubungan Gerakan
Hubungan
gerakan merupakan salah satu ciri-ciri kooedinasi yang penting dan perlu
dipahami oleh guru-guru penjas, karena hubungan gerakan merupakan salah satu
dasar untuk penguasaan bentuk-bentuk keterampilan motorik olahraga. Hubungan
gerakan adalah suatu proses transfer implus tenaga dari suatu bagian tubuh yang
lain atau proses transfer implus dari alat gerak kealat gerak lain sehingga
terjadinya hubungan gerakan.
Luas Gerakan
Luasa gerakan
adalah luasnya ruangan atau lintasan yang terpakai dalam pelaksanaan suatu
gerakan.
Kelancaran Gerakan
Kelancaran
gerakan adalah suatu ciri-ciri yang menggambarkan kontinuitas dari jalannya
suatu gerakan. Kelancaran gerakan juga disebut aliran gerakan. Untuk dapat
melihat kelancaran gerakan maka indikator yang dapat diamati adalah kontinuitas
jalannya gerakan, kecepatan gerakan.
Kecepatan Gerakan
Dalam
pelaksanaan suatu gerakan kecepatan merupakan salah satu ciri-ciri koordinasi
gerakan yang perlu diperhatikan. Hal ini disebabkan karena kecepatan sangat
menentukan hasil yang ingin dicapai.
Ketepan dan Kekonstanan
gerakan
Ketepatan dan
kekonstanan gerakan sangat menentukan dalam pencapaian dalam pelaksanaan suatu
gerakan. Ketepatan dapat dilihat dari dua arti, yaitu :ketepatan gerakan dalam
artian proses dan ketepatan dalam artian produk.MEINEL (1977, hal : 180)
mengartikan ketepatan sebagai kesatuan antara perencanaan gerakan dengan hasil
yang diperoleh.
Ilustrasi
Motorik Halus anak aktif saat sedang menjahit
Motorik Kasar anak aktif saat sedang bermain Sepak Bola
Post a Comment